Senin, 16 Mei 2016

Sertifikasi Insinyur Profesional


Persatuan Insinyur Indonesia atau disingkat PII adalah organisasi profesi yang didirikan di Bandung pada tanggal 23 Mei 1952 untuk menghimpun para insinyur  atau sarjana teknik di seluruh Indonesia. Fungsi PII adalah organisasi profesi yang merupakan wadah berhimpunnya para Insinyur Indonesia, untuk secara bersama meningkatkan kemanfaatannya bagi bangsa dan negara, serta penguasaan, pengembangan serta pemberdayaan iptek dan kompetensi, untuk nilai tambah kesejahteraan umat manusia pada umumnya, khususnya rakyat Indonesia dengan tugas pokok :
1. Meningkatkan peran dan tanggung jawab profesional profesi Insinyur Indonesia dalam pembangunan daerah, nasional, regional dan internasional.
2. Meningkatkan kompetensi professional Insinyur Indonesia berdaya saing internasional yang mampu menjawab tantangan dalam kancah lokal, nasional, regional dan internasional.
3. Menyelenggarakan kegiatan advokasi dan edukasi profesi keinsinyuran.
4. Membina dan mengembangkan kegiatan yang dapat mendorong terciptanya iklim untuk tumbuh dan berkembangnya profesi insinyur Indonesia.
5. Membangun wahana pengembangan dan Pembinaan Kompetensi Profesi Keinsinyuran Indonesia yang diakui dunia internasional dengan menyelenggarakan Program Pengembangan kompetensi Profesi Insinyur secara konsisten dan berkelanjutan.

PII memppunyai beberapa tujuan, tujuan PII adalah :
1. Menjadi organisasi profesi keinsinyuran secara nasional yang memiliki kesetaraan dan diakui internasional.
2. Memupuk profesionalisme korsa Insinyur Indonesia, meningkatkan jiwa serta semangat persatuan nasional dalam mendarma baktikan kompetensinya kepada kepentingan bangsa dan negara melalui peningkatan nilai tambah perwujudan cita-cita bangsa
3. Meningkatkan kepedulian dan tanggap profesional terhadap permasalahan, tantangan, serta peluang pembangunan daerah/nasional melalui optimasi pemberdayaan kompetensi professional secara integratif.
4. Mendorong profesionalisme dalam penguasaan, pengembangan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan umat manusia pada umumnya dan khususnya rakyat Indonesia.

Manfaat sertifikasi PII  diantaranya memiliki manfaat nasional, manfaat perorangan dan manfaat kelembagaan.
Manfaat Nasional :
1. Berkembangnya sistem pembinaan anggota PII sebagai bagian sumber daya profesionalisme nasional yang selalu dimutakhirkan sesuai perkembangan Iptek.
2. Terwujudnya perlindungan bagi masyarakat atas keselamatan kerja dan mutu pekerjaan keinsinyuran, karena hanya insinyur yang berkompeten yang boleh menangani pekerjaan-pekerjaan keinsinyuran.
3. Terbentuknya jalur pertanggung-jawaban perdata atas hasil karya, produk dan jasa keinsinyuran.
4. Terciptanya kesetaraan internasional bagi jenjang keprofesionalan tenaga keinsinyuran nasional, yang sekaligus dapat dipergunakan untuk bench-marking tenaga keinsinyuran asing yang akan bekerja di Indonesia.  

Manfaat Perorangan :
1. Adanya pengakuan yang resmi dan berlaku secara nasional terhadap kompetensi, keahlian dan kemampuan keinsinyuran dari seseorang yang menyandang sertifikasi IP.
2. Tersedianya kesempatan peningkatan kompetensi, keahlian dan kemampuan itu melalui pembinaan keprofesian yang berkelanjutan.
3. Terciptanya jalur profesi sebagai jalur jenjang karier, di samping jalur struktural dan manajemen, sehingga lebih meningkatkan kesetiaan seseorang pada profesi, yang kembali akan meningkatkan keprofesionalan orang tersebut.
4. Terdapatnya kemudahan untuk turut-serta dalam proyek-proyek pembangunan keinsinyuran bila persyaratan keprofesionalan kelak telah diberlakukan Pemerintah.
5. Terbukanya akses ke pasaran tenaga kerja keinsinyuran karena data-data pribadi dan kualifikasinya tercantum dalam data-base yang on-line.
6. Terbukanya akses langsung ke pasaran tenaga kerja keinsinyuran di luar negeri karena diakuinya sertifikasi IP Indonesia di luar negeri.  

Manfaat Kelembagaan :
1. Tersedianya sumber informasi yang terinci, terklasifikasi dan mutakhir bagi lembaga kedinasan atau perusahaan yang hendak melakukan rekrutmen insinyur.
2. Terciptanya iklim keprofesionalan dalam lembaga/perusahaan, yang kembali akan mendorong insinyur untuk makin menekuni dan meningkatkan keahliannya.
3. Tersedianya instrumen untuk mengatur jenjang karier dan skala imbalan kerja yang lebih pasti, adil dan memadai.
4. Tersedianya instrumen untuk mengatur billing-rate yang sesuai dengan klasifikasi yang berdasarkan kualifikasi.
5. Terdorong naiknya kinerja lembaga/perusahaan akibat peningkatan motivasi dan produktivitas tenaga kerja.

Untuk mencapai tujuan-tujuan dan meraih manfaat-manfaat diatas, telah ditetapkan beberapa sasaran program antara lain:
Sasaran perorangan
1. Terlaksananya pemberian sebutan profesi Insinyur hanya bagi mereka yang menjadi anggota PII, yaitu Sarjana Teknik dan Pertanian yang secara aktif mendaftarkan dirinya untuk menjadi anggota PII (stelsel aktif).
2. Terlaksananya sertifikasi Insinyur Profesional jalur baku bagi Sarjana Teknik dan Pertanian yang telah mengumpulkan pengalaman dan kemampuan profesi keinsinyuran yang cukup untuk memenuhi persyaratan bakuan kompetensi yang ditetapkan PII serta yang mempraktekkan keinsinyuran itu sebagai profesinya sehari-hari.
3. Terlaksananya secara khusus sertifikasi sejumlah besar Sarjana Teknik dan Pertanian yang selama ini telah disebut "Insinyur" untuk menjadi Insinyur Profesional, melalui jalur transisional.
4. Diperolehnya keabsahan sebutan profesi Insinyur Profesional dari berbagai aspeknya (civil effect, legal liability, klasifikasi-kualifikasi, proteksi profesi, dsb.).
5. Tercapainya kesetaraan internasional bagi sebutan profesi Insinyur Profesional Indonesia. 

Sasaran kelembagaan
1. Tergalangnya kemampuan organisasi PII untuk mengelola program Insinyur Profesional secara mapan dan berkelanjutan.
2. Terbentuknya kemampuan organisasi PII untuk menjadi sumber data informasi keinsinyuran Indonesia yang selalu mutakhir dan bahkan "on-line".
3. Tersedianya sarana bagi mendukung anggota dalam upaya mereka untuk senantiasa mengikuti perkembangan Iptek, terutama sarana pelatihan.
4. Terdukungnya Badan Akreditasi Nasional Depdikbud dalam mengakreditasi pendidikan tinggi teknik dan pertanian sehingga menghasilkan lulusan yang mempunyai dasar pengetahuan profesi, terutama dengan memberi masukan berupa hasil tinjauan dari sudut pandang "pemakai (user)" produk dan jasa keinsinyuran.

Referensi :
http://uns.ac.id/id/wp-content/uploads/Penjelasan-Umum-IP.pdf


Penerapan Standar Teknik dan Manajemen



ANALISIS PENERAPAN ISO 9001:2000
DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL
PADA PT. WINNER SYNTHETIC TEXTILE

Maimunah (NIM 103082029349)
Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

PENDAHULUAN
PT Winner Synthetic Textile merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Sasaran yang ingin dicapai dari penerapan ISO 9001:2000 meliputi mutu atau kualitas yang meningkat, efisiensi yang meningkat, kinerja karyawan semakin meningkat, juga meningkatnya produktivitas karena adanya keteraturan praktek kerja pada perusahaan berdasarkan ISO 9001:2000, serta keteraturan dokumentasi dalam manajemen perusahaan yang menunjang mutu produk yang dihasilkan sehingga perusahaan dapat bertahan dalam persaingan global karena hanya produk bermutu yang dapat bertahan dalam menguasai pangsa pasar. Selain itu perusahaan menerapkan ISO 9001:2000 dikarenakan tiga faktor pendukung yaitu karena kondisi global yang menyebabkan kaburnya batas-batas antar negara dan semakin ditiadakannya hambatan-hambatan tarif, mendorong timbulnya tuntutan pasar akan adanya suatu kesamaan terhadap mutu sebagai salah satu faktor yang utama. Maka merupakan suatu keharusan perusahaan melakukan audit terhadap standar manajemen mutu iso 9001:2000 yang terbagi atas audit eksternal dan audit internal
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah pelaksanaan audit mutu internal PT Winner Synthetic Textile telah sesuai yang disyaratkan ISO 9001:2000 atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan audit internal dalam penerapan ISO 9001:2000 yang telah diterapkan pada PT Winner Synthetic Textile sesuai dengan standar yang telah ada menurut dewan standarisasi nasional (DSN).

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan PT Winner Synthetic Textile adalah untuk mengetahui penerapan ISO 9001:2000 dalam meningkatkan mutu produk yang dihasikan secara keseluruhan tidak hanya perlu ditunjang oleh proses aktivitas manufaktur tetapi juga didukung oleh proses aktivitas manajemen yang baik dan bermutu pula. Peningkatan mutu tidak hanya pada produk tetapi juga mutu kerja pegawainya, maka produktivitas pegawai perlu ditingkatkan. Guna menunjang peningkatan produktivitas, penerapan sistem manajemen mutu ISO akan memberikan kemajuan positif bagi perusahaan untuk bersaing di pasar global atau pasar internasional karena sesuai dengan standar mutu yang berlaku.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan studi kasus. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk menjelaskan fakta serta kejadian, situasi, kondisim keadaan yang berlangsung secara sistematis, faktual dan akurat, dalam hal ini mengenai penerapan ISO 9001:2000 dan pelaksanaan audit mutu internal dalam perusahaan sesuai dengan standar yang digunakan menurut ketentuan yang berlaku. Metode studi kasus akan digunakan untuk menyajikan masalah nyata yang dihadapi perusahaan dalam menerapkan ISO 9001:2000 dan pelaksanaan audit mutu internal dan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan penelitian lapangan yang berupa wawancara dengan pihak perusahaan dan penelitian kepustakaan yang bersifat teoritis dari literatur-literatur yang ada sehingga diperoleh data pimer yang merupakan hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan data sekunder yang merupakan data penelaahan atas laporan perusahaan menunjang lain dan literatur penunjang lain seperti data dokumen dan jenis formulir yang berhubungan dengan manajemen mutu ISO 9001:2000.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang dilakukan kepada dua hal yaitu berupa pemaparan tentang keadaan objek penelitian dan data yang diperoleh yaitu keadaan atau kondisi objek penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN
PT Winner Synthetic Textile merupakan salah satu perusahaan tekstil dan garmen terbesar di Indonesia yang memproduksi bermacam-macam produk meliputi nylon, knit piece godds, floating lace, lycra lace, power net, cotton knit, cotton/lycra, two way tricol, bermacam-macam mutu dari microfiber fabrics dan elastic fabrics. Proses produksi pembuatan kain sintetik pada PT Winner Synthetic Textile adalah proses warp-knitted yang merupakan proses perajutan benang menjadi kain sintetik melalui proses penyucukkan dan penyisiran. Proses selanjutnya adalah proses dyeing finishing yang merupakan proses pewarnaan kain yang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu beam dyeing, jet dyeing dan air flow dyeing.
PT Winner Synthetic Textile dalam mengembangkan usahanya harus memiliki sistem manajemen yang baik yang dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem manajemen dengan menerapkan standar manajemen sesuai dengan standar internasional yaitu menerapkan standar ISO 9001:2000 sebagai standar mutu bagi produk-produk yang akan dijual. Beberapa indikator dilakukan untuk pelaksanaan internal audit pada PT Winner Synthetic Textile yang merupakan klausal dari sistem manajemen mutu yang akan diidentifikasi untuk diterapkan pada departemen-departemen perusahaan yang akan diaudit. Beberapa indikator tersebut adalah penelusuran klausal sistem manajemen mutu (klausal 4) dimana sistem manajemen mutu dapat ditelusuri melalui persyaratan yaitu persyaratan umum dan persyaratan dokumentasi dan persyaratan dokumentasi terbagi lagi dalam 4 bagian yaitu umum, manual mutu, pengendalian dokumen dan pengendalian rekaman.
Penelusuran klausal tanggung jawab (klausal 5) dengan criteria penilaiannya mencakup komitmen manajemen, fokus pada pelanggan, kebijakan mut, perencanaan, tanggung jawab, wewenang, komunikasi dan tinjauan manajemen. Penelusuran klausal pengelolaan sumber daya (klausal 6) yang dapat ditelusuri melalui beberapa kriteria yang meliputi penyediaan sumber daya yang dibutuhkan, pengelolaan sumber daya manusia yang mencakup umum, kompetensi, kesadaran dan kemampuan, prasarana yang menunjang pengelolaan sumberdaya serta lingkungan kerja untuk sumberdaya manusia. Penelusuran klausal realisasi produk (klausal 7) yang mencakup beberapa kriteria yaitu perencanaan realisasi produk, proses yang berkaitan dengan pelanggan, desain dan pengembangan, pengembangan, keluaran desain dan pengembangan, tinjauan desain dan pengembangan, verifikasi desain dan pengembangan, validasi desain dan pengembangan, pengendalian perubahan desain dan pengembangan, pembelian, produk dan penyediaan jasa, validasi dan mampu telusur, perservasi produk, pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran. Penelusuran klausal pengukuran, analisis dan perbaikan (klausal 8) yang mencakup kriteria umum, pengendalian produk yang tidak sesuai, analisis data, dan perbaikan.
Dalam melakukan audit mutu internal, PT Winner Synthetic Textile mempunyai prosedut mutu yang bertujuan untuk menetapkan kriteria, metode dan pertanggung jawab dalam melakukan internal audit mutu untuk memverifikasi pelaksanaan dan keefektifan sistem manajemen mutu. Verifikasi ini bertujuan menyeragamkan dan mengendalikan metode untuk perencanaan, penjadwalan, koordinasi dan pelaksanaan audit serta penunjukkan penanggung jawab untuk aktivitas tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan terhadap penerapan ISO 9001:2000 pada PT Winner Synthetic Textile telah sesuai karena telah memenuhi jenis dokumen yang diharuskan oleh ISO 9001:2000, termasuk penjelasan terhada perubahan yang terjadi pada data dan pengendaliannya. Prosedur yang berisi dokumen berdasarkan standar tidak tersusun rapi sehingga menyulitkan bagi auditor ketika melakukan audit di setiap departemen.
Selain itu secara keseluruhan PT Winner Synthetic Textile telah melaksanakan audit mutu internal sesuai dengan yang diharuskan dalam ISO 9001:2000 namun PT Winner Synthetic Textile tidak memiliki daftar pertanyaan baku sebagai alat bantu dalam melaksanakan audit dalam tiap departemen, dalam penunjukkan auditor menggunakan kriteria yang cukup rumit dan panjang sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama, selain itu pelaksanaan waktu audit cukup panjang karena menangani beberapa departemen sementara auditornya hanya sedikit sehingga terjadi penumpukkan tugas.
Dengan melakukan pertimbangan terhadap penerapan ISO 9001:2000 pada PT Winner Synthetic Textile perlu melengkapi isi dokumen ISO 9001:2000 yang  telah mencantumkan target waktu, tindak lanjut, mengganti form yang telah kadaluarsa, merapikan dan membenahi iso dokumen yang berkaitan dengan audit mutu. Selain itu, PT Winner Synthetic Textile sebaiknya membuat daftar pernyataan baku agar mempermudah auditor dalam melakukan audit, dibutuhkan perencanaan yang matang ketika menyeleksi auditor agar waktunya tidak terlalu lama, diperlukan pula penambahan auditor karena departemen yang diaudit cukup banyak.

Referensi
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11539/1/Maimunah-FEIS

Senin, 28 Maret 2016

Impian dan Harapan Saya Setelah Lulus dan Menjadi Sarjana Teknik Industri

Tugas 2 Etika Profesi
Dewi Cipta Novitasari / 31412947


Apa impian dan harapan anda setelah anda lulus dan menjadi sarjana teknik industri?


Saya memiliki impian dan harapan setelah saya lulus dan menjadi sarjana teknik industri :
Saya ingin menambah pengalaman dan wawasan saya, sehingga saya ingin bekerja diperusahaan besar. Selain itu, saya ingin mengembangkan usaha wiraswasta dengan modal yang saya dapat dari bekerja untuk membuka cafe atau restaurant yang akan dikelola oleh orang kepercayaan saya untuk kegiatan operasionalnya. Sebagai lulusan teknik industry saya juga ingin mengembangkan industri kayu lapis yang ada didaerah tempat tinggal saya didaerah temanggung agar lebih berkembang dan maju, juga untuk mencari solusi untuk permasalahan yang selama ini dihadapi seperti kesulitan dalam pajak dan kesulitan eksport untuk negara tertentu pada beberapa bulan dalam setiap tahunnya. Dan juga saya ingin membuka perkebunan kayu sebagai bahan baku pembuatan kayu lapis yang ada didaerah saya. Tentunya dengan pembukaan perkebunan dan usaha café atau restaurant yang ingin saya bangun, akan membuka peluang kerja untuk orang lain.
Saya juga ingin membantu orang tua dalam menyekolahkan adik saya dari hasil kerja yang saya dapat nantinya. Dan juga saya ingin membangun kos atau kontrakan yang disewakan untuk tempat tinggal yang akan dikelola oleh orang tua, karena tidak mungkin nantinya ketika orang tua saya tua harus tetap bekerja seperti sekarang sehingga saya mempunyai impian dapat meringankan orang tua dan hanya mengelola usaha tersebut.


Dalam setiap impian dan harapan tentunya tidak semua akan berjalan sesuai impian atau harapan kita, tetapi saya berharap dan berdoa sebagian dari impian saya tersebut dapat terwujud dan terlaksana. Aamiin.